NAMA : ASEP WIDODO
KELAS : 3PA04
MK : PSIKOLOGI MANAJEMEN
TUGAS : 14
TUGAS SOFTKILL PSIKOLOGI MANAJEMEN
A.
Pengertian Komunikasi
Berikut adalah
pengertian Komunikasi menurut para ahli :
a.
Raymond
Ross, Komunikasi adalah proses menyortir, memilih, dan pengiriman simbol-simbol
sedemikian rupa agar membantu pendengar membangkitkan respons/makna dari
pemikiran yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh komunikator.
b.
Bernard
Barelson & Garry A. Steiner,Komunikasi adalah proses transmisi informasi,
gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya dengan menggunakan simbol-simbol,
kata-kata, gambar, grafis, angka, dsb
c.
Colin
Cherry, Komunikasi adalah proses dimana pihak-pihak saling menggunakan
informasi dengan untuk mencapai tujuan bersama dan komunikasi merupakan kaitan
hubungan yang ditimbulkan oleh penerus rangsangan dan pembangkitan balasannya.
Dari
beberapa pengertian komunikasi, dapat disimpulkan, komunikasi (communication)
Komunikasi ialah proses menyalurkan informasi, ide, penjeleasan, perasaan,
pertanyaan dari orang ke orang lain atau dari kelompok ke kelompok. Ia adalah
proses interaksi antara orang-orang atau kelompok-kelompok yang ditujukan untuk
mempengaruhi sikap dan perilaku orang-orang dan kelompok-kelompok tersebut
B.
Proses
Komunikasi
Komunikasi
memiliki hubungan yang erat sekali dengan kepemimpinan, bahkan dapat dikatakan
bahwa tiada kepemimpinan tanpa komunikasi. Apalagi syarat seorang pemimpin
selain ia harus berilmu, berwawasan kedepan, ikhlas, tekun, berani, jujur,
sehat jasmani dan rohani, ia juga harus memiliki kemampuan berkomunikasi,
sehingga Rogers (1969:180) mengatakan “Leadership is Communication. Kemampuan
berkomunikasi akan menentukan berhasil tidaknya seorang pemimpin dalam
melaksanakan tugasnya. Setiap pemimpin (leader) memiliki pengikut (flower) guna
meralisir gagasannya dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
Disinilah
pentingnya kemampuan berkomunikasi bagi seorang pemimpin, khususnya dalam usaha
untuk mempengaruhi prilaku orang lain. Inilah hakekatnya dari suatu manajemen
dalam organisasi. Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasisan,
pengarahan dan pengawasan dengan memberdayakan anggota organisasi dan
penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang
telah ditetapkan (Handoko, 2003: 8). Menajemen sering juga didefinisikan
sebagai seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain. Para
manejer mencapai tujuan organisasi dengan cara mengatur orang lain untuk melaksanakan
tugas apa saja yang mungkin diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut (Stoner,
1996 : 7) Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi, karena tanpa manajemen,
semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit. Paling kurang
ada tiga alasan utama mengapa manajemen itu dibutuhkan. Pertama : Untuk mencapai
tujuan. Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan suatu organisasi dan
pribadi; kedua : 2 Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan,
sasaran-sasaran dan kegiatan-kegiatan dari pihak yang berkepentingan dalam
organisasi, seperti pemilik dan karyawan, maupun kreditur, pelanggan, konsumen,
supplier, serikat kerja, assosiasi perdagangan, masyarakat dan pemerintah.
Ketiga : Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas. Suatu kerja organisasi dapat
diukur dengan banyak cara yang berbeda. Salah satu cara yang umum adalah
efisiensi dan efektivitas.
C.
Hambatan
Komunikasi.
Hambatan-hambatan
Antar Pribadi Manejer selalu menghadapi bahwa pesan yang disampaikan akan
berubah dan menyimpang dari maksud pertama. Manejer haruslah memperhatikan
hambatan-hambatan antar pribadi seperti : Persepsi selektif, status atau
kedudukan komunikator (Sumber), Keadaaan membela diri, Pendengaran lemah, dan
ketidaktepatan dalam penggunaan bahasa. Persepsi selektif adalah suatu proses
yang menyeluruh dengan mana seorang menseleksi, mengorganisasikan, dan
mengartikan segala pesan yang ia terima. Persepsi seseorang akan dipengaruhi
oleh pengalaman masing-masing. Untuk itu diharapkan seorang manejer memahami
sebanyak mungkin tentang kerangka piker, keinginan, kebutuhan, motif, tujuan dan
tingkat kecerdasan seluruh karyawannya, agar komunikasi dalam organisasi yang
ia pimpin menjadi efektif. Status Komunikator artinya hambatan utama komunikasi
adalah kecendrungan untuk menilai terutama kredibilitas sumber. Kredibilitas
didasarkan keahlian seseorang dalam bidang yang ia komunikasikan dan tingkat
kepercayaan seseorang bahwa komunikator dapat dipercayai. Keadaan membela diri.
Perasaan membela diri baik pada pengirim, maupun penerima pesan, menimbulkan
hambatan dalam proses komunikasi. Pendengaran lemah. Manejer harus belajar
untuk mendengar secara efektif agar mampu mengatasi hambatan ini.
Ketidaktepatan dalam penggunaan bahasa. Salah satu kesalahan terbesar yang
terjadi dalam proses komunikasi adalah salah dalam menggunakan bahasa. Sebagai contoh,
perintah manajer untuk mengerjakan “secepat mungkin” bisa berarti satu jam,
satu hari atau satu minggu. Disamping itu bahasa nonverbal yang tidak konsisten
seperti nada suara, ekspresi wajah, dan sebagainya dapat menghambat komunikasi.
sumber:
Applbaum, Ronald L, 1974, Strategies for Persuasive Communication, Charles E. Merril Publishing Company, Columbus, Ohio. Effendy, 1989, Kamus Komunikasi, Mandar Maju, Bandung. Handoko, T. Hani, 2003, Manajemen, BPFE,Jogyakarta Muhammad, Arni, 1995, Komunikasi Organisasi, Bumi Aksara, Jakarta. Liliweri, Alo, 1997, Sosiologi Organisasi, Citra Aditya Bakti, Bandung. Stoner, James A.F., 1996, Manajemen, Erlangga, Jakarta one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/teknik-komunikasi/komunikasi-massa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar