Rabu, 16 Oktober 2013

DEFINISI ACTUATING DAN PENTINGNYA ACTUATING



NAMA : ASEP WIDODO
KELAS : 3PA04
MK      : PSIKOLOGI MANAJEMEN
TUGAS            : 6
TUGAS SOFTKILL PSIKOLOGI MANAJEMEN
A.      DEFINISI ACTUATING
Pengertian Actuating (Penggerakan)
Actuating merupakan fungsi yang paling fundamental dalam manajemen, karena merupakan pengupayaan berbagai jenis tindakan itu sendiri, agar semua anggota kelompok mulai dari tingkat teratas sampai terbawah, berusaha mencapai sasaran organisasi sesuai rencana yang telah ditetapkan semula, dengan cara terbaik dan benar. Memang diakui bahwa usaha-usaha perencanaan dan pengorganisasian bersifat vital, tetapi tidak akan ada output konkrit yang akan dihasilkan sampai kita mengimplementasi aktivitas-aktivitas yang diusahakan dan yang diorganisasi. Untuk maksud itu maka diperlukan tindakan penggerakan (actuating) atau usaha untuk menimbulkan action.
Fungsi-fungsi manajemen menurut George R. Terry (Disingkat POAC) dalam Mulyono(2008:23), yaitu “planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuating (penggerakan),controlling (pengendalian)”. Dalam hal ini, George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa, “Actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut.” Jadi actuating adalah usaha menggerakkan seluruh orang yang terkait, untuk secara bersama-sama melaksanakan program kegiatan sesuai dengan bidang masing-masing dengan cara yang terbaik dan benar.
Pengarahan merupakan hubungan manusia dalam kepemimpinan yang mengikat para bawahan agar bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaganya secara etektit serta efisien dalam pencapaian tujuan suatu organisasi. Di dalam manajemen, pengarahan ini bersifat sangat kompleks karena disamping menyangkut manusia juga menyangkut berbagai tingkah laku dari manusia-manusia itu sendiri.  Manusia dengan berbagai tingkah lakunya yang berbeda-beda.
Ada beberapa prinsip yang dilakukan oleh pimpinan perusahaan dalam melakukan pengarahan yaitu:
1.      Prinsip mengarah kepada tujuan.
2.       Prinsip keharmonisai dengan tujuan.
3.      Prinsip kesatuan komando.
Pada umumnya pimpinan menginginkan pengarahan kepada bawahan dengan maksud agar mereka bersedia untuk bekerja sebaik mungkin, dan diharapkan tidak menyimpang dari prinsip - prinsip di atas.
     Cara-cara pengarahan yang dilakukan dapat berupa :
1.       Orientasi Merupakan cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu supaya kegiatan dapat dilakukan dengan baik.
2.       Perintah  Merupakan permintaan dri pimpinan kepada orang yang berada di bawahnya untuk melakukan atau mengulangi suatu kegiatan tertentu pada keadaan tertentu.
3.      Delegasi wewenang Dalam pendelegasian wewenang ini pimpinan melimpahkan sebagian dari wewenang yang dimilikinya kepada bawahannya.

B.      PENTINGNYA ACTUATING
Hal yang penting untuk diperhatikan dalam penggerakan (actuating) ini adalah bahwa seorang karyawan akan termotivasi untuk mengerjakan sesuatu jika : (1) merasa yakin akan mampu mengerjakan, (2) yakin bahwa pekerjaan tersebut memberikan manfaat bagi dirinya, (3) tidak sedang dibebani oleh problem pribadi atau tugas lain yang lebih penting, atau mendesak, (4) tugas tersebut merupakan kepercayaan bagi yang bersangkutan dan (5) hubungan antar teman dalam organisasi tersebut harmonis.
Pertama, adalah melakukan pengarahan (commanding), bimbingan (directing) dan komunikasi (communication) (Nawawi, 2000:95). Dijelaskan pula bahwa pengarahan dan bimbingan adalah kegiatan menciptakan, memelihara, menjaga/mempertahankan dan memajukan organisasi melalui setiap personil, baik secara struktural maupun fungsional, agar langkah operasionalnya tidak keluar dari usaha mencapai tujuan organisasi (Nawawi, 2000 : 95). Kedua, penggerakan (actuating) tidak lain merupakan upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya.
Fungsi actuating lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi. Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak diikuti dengan penggerakan seluruh potensi sumber daya manusia dan nonmanusia pada pelaksanaan tugas. Semua sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi. Setiap SDM harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi yang telah ditetapkan.

DAFTAR PUSTAKA
·         Mulyono. 2008. Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. 
·         Actuating dalam www.sarjanaku.com/2010/06/resume-manajemen-pendidikan. Akhmad Sudrajat. 2008. Actuating dalam www.fileskripsi.com/2012/10/makalah-manajemen-pendidikan-sekolah.
·          Arif Rahman Tanjung. 2006. Actuating dalam httpidb4 .wikispaces .comfileviewdv4004.pdf
·         R.M.Lolowang. 2012. Actuating dalam httppublikasiilmiah.ums.ac. idbitstreamhandle1234567896872.%20LOLOWANG%20new.pdfsequence1

Senin, 14 Oktober 2013

MANFAAT STRUKTUR FUNGSIONAL DAN STRUKTUR DIVISIONAL DAN KERUGIAN STRUKTUR FUNGSIONAL DAN STRUKTUR DIVISIONAL

NAMA : ASEP WIDODO
KELAS : 3PA04
MK      : PSIKOLOGI MANAJEMEN
TUGAS            : 5
TUGAS SOFTKILL PSIKOLOGI MANAJEMEN

A.      MANFAAT  STRUKTUR FUNGSIONAL DAN STRUKTUR DIVISIONAL
Orang-orang dikelompokkan ke dalam departemen departemen menurut kesamaan keterampilan dan aktivitas-aktivitas kerja.

Dengan struktur fungsional, organisasi membentuk divisi-divisi semi otonom, dimana setiap divisi merancang, memproduksi dan memasarkan produknya sendiri. Masing-masing divisi mengembangkan strategi tingkat unit bisnis dan memiliki fungsi produksi, pemasaran, akuntansi dan fungsi lainnya. Manajer fungsi melapor pada manajer divisi yang kemudian melapor pada manajer korporat. Pembagian divisi pada umumnya dilakukan atas dasar produk, geografis, dan pasar/pelanggan.
Struktur fungsional mengelompokkan fungsi-fungsi yang sama atau kegiatan yang sejenis untuk membentuk suatu satuan organisasi. Individu yang memiliki keahlian yang sama dikelompokkan bersama. Struktur fungsional terdiri dari fungsi-fungsi utama organisasi, yaitu: produksi, pemasaran, keuangan, dan personalia/SDM.
Kelebihan:
1.      Menciptakan efisiensi melalui spesialisasi
2.      Memusatkan keahlian organisasi
3.      Memudahkan manajer dalam melakukan monitoring dan mengevaluasi kinerja karyawan
4.      Memerlukan koordinasi internal yang minimum
5.      Meminimumkan duplikasi personalia dan peralatan dari segi biaya
6.      Sesuai untuk lingkungan yang stabil
Tipe Struktur Fungsional
Mendesain struktur berdasar fungsi-fungsi yang ada dalam suatu organisasi/divisi/sub divisi. Misal fungsi niaga, fungsi SDM dan fungsi teknik. Tipe ini memiliki kelebihan seperti berikut.
1.      Mempromosikan ketrampilan yang terspesialisasi
2.      Mengurangi duplikasi penggunaan sumber daya yang terbatas
3.      Memberikan kesempatan karir bagi para tenaga ahli spesialis
Dan tipe fungsional ini relevan untuk situasi seperti berikut:
1.      Lingkungan stabil
2.      Tugas bersifat rutin dan tidak banyak perubahan terjadi
3.      Mengutamakan efisiensi dan kapabilitas fungsional
Namun tipe fungsional juga memiliki sejumlah keterbatasan, seperti :
1.      Menekankan pada rutinitas tugas — kurang memperhatikan aspek strategis jangka panjang
2.      Menumbuhkan perspektif fungsional yang sempit
3.      Mengurangi komunikasi dan koordinasi antar fungsi
4.      Menumbuhkan ketergantungan antar-fungsi — dan kadang membuat koordinasi dan kesesuaian jadwal kerja menjadi sulit dilakukan
Struktur fungsional – jenis struktur organisasi ini mengelompokkan orang berdasarkan fungsi yang mereka lakukan dalam kehidupan profesional atau menurut fungsi yang dilakukan dalam organisasi. Bagan organisasi untuk organisasi berbasis fungsional terdiri dari Vice President, Sales department, Customer Service Department, Engineering atau departemen produksi, departemen Akunting dan Administratif .
Struktur Divisional. Ini adalah jenis struktur yang berdasarkan divisi yang berbeda dalam organisasi.  Struktur-struktur ini dibagi ke dalam: Departemen dikelompokkan ke dalam divisi mandiri terpisah berdasarkan pada kesamaan produk, program, atau daerah geografis. Perbedaan keterampilan merupakan dasar departementalisasi, dan bukannya kesamaan keterampilan.

1.      Struktur produk – struktur sebuah produk berdasarkan pada pengelolaan karyawan dan kerja yang berdasarkan jenis produk yang berbeda. Jika perusahaan memproduksi tiga jenis produk yang berbeda, mereka akan memiliki tiga divisi yang berbeda untuk produk tersebut.
2.       Struktur pasar – struktur pasar digunakan untuk mengelompokkan karyawan berdasarkan pasar tertentu yang dituju oleh perusahaan. Sebuah perusahaan bisa memiliki 3 pangsa pasar yang digunakan dan berdasarkan struktur ini, maka akan membedakan divisi dalam struktur.
3.      Struktur geografis – organisasi besar memiliki kantor di tempat yang berbeda, misalnya ada zona utara, zona selatan, barat, dan timur. Struktur organisasi mengikuti struktur zona wilayah.
Kelebihan:
1.      Lebih mudah dalam pengelolaannya karena memecah organisasi menjadi divisi yang lebih kecil.
2.      Memungkinkan pembuatan keputusan strategis yang lebih luas dan konsentrasi penuh pada tugas-tugas.
3.      Tempat latihan yang baik bagi para manajer strategik.
4.      Manajer dapat memilih struktur (produk, geografis, pasar) yang paling sesuai dengan divisinya.
5.      Sesuai untuk lingkungan yang cepat berubah, tanggapan yang cepat pada perubahan karena adanya.

B.      KERUGIAN STRUKTUR FUNGSIONAL DAN STRUKTUR DIVISIONAL
Struktur Fungsional Kelemahan :
1.      Menimbulkan kesulitan dalam komunikasi dan konflik antar fungsi.
2.      Menyebabkan kemacetan pelaksanaan tugas yang sifatnya berurutan.
3.      Memberikan respon yang lebih lambat terhadap perubahan.
4.      Anggota fungsi hanya berfokus pada kepentingan tugas-tugasnya sehingga cenderung berpandangan sempit dan dapat merugikan organisasi secara keseluruhan.
Struktur Divisional :Kelemahan:
1.      Memungkinkan berkembangnya persaingan disfungsional antar sumber daya organisasi dan konflik antara tugas-tugas & prioritas-prioritas.
2.      Kepentingan divisi mungkin ditempatkan di atas kepentingan organisasi secara keseluruhan.
3.      Kebijakan divisi tidak konsisten dengan kebijakan divisi lain maupun dengan kebijakan organisasi.
4.      Timbulnya masalah dalam alokasi sumber daya dan distribusi biaya-biaya perusahaan.
5.      Adanya duplikasi sumber daya dan peralatan yang tidak perlu.
6.      Duplikasi sumberdaya lintas divisi.
7.      Kurang pendalaman teknis dan spesialisasi dalam divisi-divisi.
8.      Koordinasi yang buruk lintas divisi.
9.      Kurangnya kendali sumberdaya menajemen puncak.
10.  Kompetesi untuk sumberdaya perusahaan

Referensi jurnal:
http://repository.binus.ac.id/content/A0172/A017299334.ppt