Jumat, 10 Januari 2014

DEFINISI MENGENDALIKAN (CONTROLLING)

NAMA            : ASEP WIDODO
KELAS           : 3PA04
MK                  : PSIKOLOGI MANAJEMEN
TUGAS           : 8

TUGAS SOFTKILL PSIKOLOGI MANAJEMEN

A.     DEFINISI MENGENDALIKAN (CONTROLLING)
Terry dalam Salindeho (1995:25) mengemukakan pengertian pengawasan berikut : Pengawasan berarti mendeterminasikan apa yang dilaksanakan, maksudnya mengevaluasi prestasi kerja dan apabila perlu, menerapkan tindakan-tindakan korektif sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan rencana-rencana. Jadi pengawasan dapat dianggap sebagai aktivitas untuk menemukan dan mengoreksi penyimpangan-penyimpangan penting dalam hasil yang dicapai dari aktivitas-aktivitas yang direncanakan.
Fayol dalam Harahap (2001:10) mengemukakan bahwa pengawasan adalah upaya memeriksa apakah semua terjadi sesuai dengan rencana yang ditetapkan, perintah yang dikeluarkan, dan prinsip yang dianut. Juga dimaksudkan untuk mengetahui kelemahan dan kesalahan agar dihindari kejadiannya di kemudian hari.
Pengawasan adalah salah satu fungsi organik manajemen, yang merupakan proses kegiatan pimpinan untuk memastikan dan menjamin bahwa tujuan dan sasaran serta tugas-tugas organisasi akan dan telah terlaksana dengan baik sesuai dengan rencana, kebijakan, instruksi, dan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan dan yang berlaku.
Pengawasan merupakan suatu proses untuk menjamin bahwa tujuan-tujuan organisasi dan manajemen tercapai. Pengawasan manajemen adalah usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan perencanaan, membandingkan kegiatan nyata dengan tujuan-I perencanaan, membandingkan kegiatan nyata dengan standard yang ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-penyipangan serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan dipergunakan untuk menjamin  bahwa semua sumber daya perusahaan dipergunakan dengan  cara paling efektif dan efisiensi dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.

     Ada tiga tipe pengawasan, yaitu :
1.      Pengawasan pendahuluan
Dirancang untuk mengantisipasi adanya penyimpangan dari standar atau  tujuan dan memungkinkan koreksi dibuat sebelum suatu tahap kegiatan tertentu diselesaikan.
2.      Pengawasan yang dilakukan bersama dengan pelaksanaan kegiatan.
Merupakan proses di mana aspek tertentu dari suatu prosedur harus disetujui dulu atau syarat tertentu harus dipenuhi dulu sebelum kegiatan - kegiatan bisa dilanjutkan, untuk menjadi semacam peralatan "double check" yang telah menjamin ketepatan pelaksanaan kegiatan.
3.      Pengawasan umpan balik Mengukur hasil-hasil dari suatu kegiatan yang telah diselesaikan. Ada beberapa tahap proses pengawasan antara lain:
1.       Penetapan standard kegiatan
2.      Penentuan pengukuran kegiatan
3.       Pengukuran pelaksanaan kegiatan nyata
4.      Membandingkan pelaksanaan kegiatan dengan standard dan penganalisaan penyimpangan-penyimpangan.
4.      Mengambil tindakan pengoreksian bila dianggap perlu
Permasalahan yang dihadapi oleh eksekutif dalam pengawasan karena harus melakukan koordinasi terhadap tiga komunikasi, koordinasi, dan kerjasama sangatlah vital, sehingga diperlukan sekali perhatian terhadap masa1ah orang dan cara pengawasan terhadapnya (cara kerja dan sikapnya).  Ada beberapa kendala yang dihadapi oleh dunia usaha dalam bidang manajemen yaitu antara lain:
1.      kurang informasi mengenai data produktivitas terutama melakukan perbaikan; dan acap kali terdapat kekurangan mampuan untuk merincikan hasil yang dicapai oleh manajem.
2.      Bidang tanggung jawab kurang cukup jelas dirumuskan, sehingga tidak jelas pula bentuk dan lingkungan pelimpahan tugas itu.
3.       Penyampaian petunjuk kerja secara jelas sering tidak terjadi dan hal ini memperlihatkan adanya komunikasi yang tidak wajar.
4.      Meningkatkan lingkup dan kegiatan usaha masing-masing.
5.      Jabatan-jabatan dalam manajemen makin memerlukan spesialisasi dan tentunya
memerlukan koordinasi.
6.      Berkembangnya manajemen partisipatif sehingga menghendaki adanya tukar menukar informasi antara pimpinan dan unsur-unsur manajemen formal dan
informal untuk dapat memelihara industrial peace dan antar perusahaan.
7.      Pertumbuhan jaminan komunikasi memerlukan koordinasi secara intern dan
antar perusahaan.
8.       Cepatnya terjadi perubahan sehingga menghendaki kecepatan adaptasi bagi
tenaga baru. Kemampuan  adaptasi ini bergantung dari sistem komunikasi manajemen.

B.     LANGKAH – LANGKAH  DALAM KONTROL
Proses Pengendalian Manajemen :
1.      Perencanaan Strategi
2.      Penyusunan Anggaran
3.       Pelaksanaan Anggaran
4.       Evaluasi Kinerja
Pengendalian Tugas proses untuk memastikan bahwa tugas yang spesifik dilaksanakan secara efektif dan efisien.

DAFTRA PUSTAKA
Wiratmo, Maskur. Pengantar Kewiraswastaan-kerangka dasar memasuki dunia bisnis. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta. 1996
Mulyono. 2008. Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar