RANGKUMAN
PSIKOLOGI KESEHTAN MENTANTAL SOFTSKILL
Tulisan 1
Konsep Sehat
Setiap
orang memiliki pandangan yang berbeda mengenai konsep sehat. Konsep sehat
menurut saya, sehat adalah suatu keadaan yang baik atau normal pada jasmani,
rohani dan sehat itu tidak hanya dilihat dari keadaan normal secara fisik
melainkan dilihat juga keadaan normal secara mentalnya baru itu bisa dikatakan
sehat yang sesungguhnya. Suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan
sosial tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Dan beberapa pengertian
sehat lainnya yaitu diantaranya :Sehat adalah perwujudan individu yang
diperoleh melalui kepuasan dalam berhubungan dengan orang lain (aktualisasi).
Perilaku yang sesuai dengan tujuan, perawatan diri yang kompeten sedangkan penyesuaian
diperlukan untuk mempertahankan stabilitas dan integritas struktural.Sehat /
kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera dari badan (jasmani), jiwa (rohani)
dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomis.
Sejarah dan
perkembangan kesehatan mental
Kesehatan mental
sepertinya psikologi muncul semenjak manusia ada dari mulai zaman pra sejarah
sampai sekarang. Namun tidak terlalu diperhatikan dan lebih dikaitkan dengan
kepercayaan terhadap faham animisme yaitu bahwa dunia diawasi atau dikuasai
oleh roh-roh atau dewa-dewa.
Pendekatan Kesehatan Mental
·
Orientasi
Klasik
Orientasi
klasik yang umumnya digunakan dalam kedokteran termasuk psikiatri mengartikan
sehat sebagai kondisi tanpa keluhan, baik fisik maupun mental. Orang yang sehat
adalah orang yang tidak mempunyai keluhan tentang keadaan fisik dan mentalnya.
Sehat fisik artinya tidak ada keluhan fisik.
·
Orientasi
Penyesuaian Diri
Dengan
menggunakan orientasi penyesuaian diri, pengertian sehat mental tidak dapat
dilepaskan dari konteks lingkungan tempat individu hidup. Oleh karena kaitannya
dengan standar norma lingkungan terutama norma sosial dan budaya, kita tidak
dapat menentukan sehat atau tidaknya mental seseorang dari kondisi kejiwaannya
semata
·
Orientasi Pengembangan Potensi
Seseorang
dikatakan mencapai taraf kesehatan jiwa, bila ia mendapat kesempatan
untuk mengembangkan potensialitasnya menuju kedewasaan, ia bisa dihargai oleh
orang lain dan dirinya sendiri.
Sumber :
Wong,
Dona L. 2009. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Vol 1.Buku Kedokteran
Dra.
M.M Nilam Widyarini, M.Si. 2009. Kunci Pengembangan Diri. Jakarta: PT Gramedia
http://cardiacku.blogspot.com/2012/06/konsep-sehat.html
Tulisan 2
TEORI KEPRIBADIAN SEHAT
Kepribadian sehat menurut psikoanalisa ,berhavioristi,dan
humanistik
·
Menurut Aliran Psikoanalisa:
Kepribadian yang normal (sehat).
1) Kepribadian yang sehat menurut Freud adalah jika individu bergerak
menurut pola perkembangan yangilmiah.
2) Hasil dari belajar dalam mengatasi tekanan dan kecemasan.
3) Kesehatan mental yang baik adalah hasil dari keseimbangan antara kinerja super ego terhadap id dan ego. (Prayitno, dalam Ifdil)
2) Hasil dari belajar dalam mengatasi tekanan dan kecemasan.
3) Kesehatan mental yang baik adalah hasil dari keseimbangan antara kinerja super ego terhadap id dan ego. (Prayitno, dalam Ifdil)
·
Menurut Aliran
Behaviorisme:
Behaviorisme muncul sebagai kritik lebih lanjut
dari strukturalisme Wundt. Meskipun didasari pandangan dan studi ilmiah dari
Rusia, aliran ini berkembang di AS, merupakan lanjutan dari fungsionalisme.
Prinsip dasar behaviorisme:
1) Perilaku nyata dan terukur memiliki makna tersendiri, bukan sebagai perwujudan dari jiwa atau mental yang abstrak
2) Aspek mental dari kesadaran yang tidak memiliki bentuk fisik adalah pseudo problem untuk sciene, harus dihindari.
3) Penganjur utama adalah Watson : overt, observable behavior, adalah satu-satunya subyek yang sah dari ilmu psikologi yang benar.
1) Perilaku nyata dan terukur memiliki makna tersendiri, bukan sebagai perwujudan dari jiwa atau mental yang abstrak
2) Aspek mental dari kesadaran yang tidak memiliki bentuk fisik adalah pseudo problem untuk sciene, harus dihindari.
3) Penganjur utama adalah Watson : overt, observable behavior, adalah satu-satunya subyek yang sah dari ilmu psikologi yang benar.
·
Menurut Aliran Humanistik:
Istilah psikologi humanistik (Humanistic
Psychology) diperkenalkan oleh sekelompok ahli psikologi yang pada awal tahun
1960-an bekerja sama di bawah kepemimpinan Abraham Maslow dalam mencari
alternatif dari dua teori yang sangat berpengaruh atas pemikiran intelektual
dalam psikologi. Kedua teori yang dimaksud adalah psikoanalisis dan
behaviorisme. Maslow menyebut psikologi humanistik sebagai “kekuatan ketiga” (a
third force) karena humanistik muncul sebagai kritik terhadap pandangan tentang
manusia yang mekanistik ala behaviorisme dan pesimistik ala psikoanalisa.
Referensi:
Basuki, Heru. (2008). Psikologi Umum. Jakarta: Universitas Gunadarma.
Dahlani, Ifdil. Konseling Psikoanalisis Klasik (Sigmund Freud). Diperoleh 8 Oktober 2009, dari http://konselingindonesia.com/index.php?option=com_content&task=view&id=84&Itemid=93
Kuntjojo. (30 Juni 2009). Kepribadian menurut Paradigma Humanistik. Diperoleh 8 Oktober 2009, dari http://ebekunt.wordpress.com/2009/06/30/kepribadian-menurut-paradigma-humanistik/
Panggabean, Hana. Behaviorisme. Diperoleh 8 Oktober 2009, dari http://rumahbelajarpsikologi.com/index.php/behaviorisme.html
Basuki, Heru. (2008). Psikologi Umum. Jakarta: Universitas Gunadarma.
Dahlani, Ifdil. Konseling Psikoanalisis Klasik (Sigmund Freud). Diperoleh 8 Oktober 2009, dari http://konselingindonesia.com/index.php?option=com_content&task=view&id=84&Itemid=93
Kuntjojo. (30 Juni 2009). Kepribadian menurut Paradigma Humanistik. Diperoleh 8 Oktober 2009, dari http://ebekunt.wordpress.com/2009/06/30/kepribadian-menurut-paradigma-humanistik/
Panggabean, Hana. Behaviorisme. Diperoleh 8 Oktober 2009, dari http://rumahbelajarpsikologi.com/index.php/behaviorisme.html
Tulisan 3
Penyesuaian Diri dan Pertumbuhan
·
Penyesuaian diri
Manusia
sejatinya dilahirkan akan berhadapan dengan lingkungan yang membuatnya harus
bisa dapat menyesuaikan diri, manusia pada awalnya melakukan penyesuaian fisiologis
tetapi dengan seiringnya berkembangnya manusia, manusia tidak hanya harus
bisa beradaptasi dengan lingkungan saja atau fisiologisnya saja tapi harus bisa
menyesuaikan diri secara psikologis. Pada mulanya penyesuaian
diri diartikan sama dengan adaptasi ( adaptation
), padahal adaptasi ini pada umumnya lebih mengarah kepada
penyesuaian diri dalam arti fisik, fisiologis, atau biologis.
Misalnya, seseorang yang terbiasa dengan lingkungan yang sepi seperti di
perkampungan dan udara yang sejuk terus pindah ke tempat ramai seperti
perkotaan dengan udara yang panas maka seseorang harus bisa beradaptasi dengan
lingkungan barunya.
·
Aspek-aspek
Penyesuaian Diri
1.
Penyesuaian
Pribadi
Penyesuaian
pribadi adalah kemampuan individu untuk menerima dirinya sendiri sehingga tercapai
hubungan yang harmonis antara dirinya dengan lingkungan sekitarnya. Pada
penyesuain ini seseorang menyadari siapa dirinya, apa kelebihan dan
kekurangannya dan mampu bertindak obyektif sesuai dengan kondisi dirinya
tersebut. Keberhasilan penyesuaian pribadi ditandai dengan tidak adanya rasa
benci, lari dari kenyataan atau tanggungjawab, kecewa, atau tidak percaya pada
kondisi dirinya.
2.
Penyesuaian Sosial
Setiap
iindividu hidup di dalam lingkup sosial. Di dalam lingkup sosial (masyarakat)
terjadi proses saling mempengaruhi satu sama lain silih berganti. Dari
proses tersebut timbul suatu pola kebudayaan dan tingkah laku sesuai dengan
sejumlah aturan, hukum, adat dan nilai-nilai yang mereka patuhi, demi untuk
mencapai penyelesaian bagi persoalan-persoalan hidup sehari-hari. Penyesuaian
sosial terjadi dalam lingkup hubungan sosial tempat individu hidup dan
berinteraksi dengan orang lain.
·
Pembentukan
Penyesuaian Diri
Di bawah ini
ada 3 lingkungan yang dapat membentuk penyesuaian diri individu diantaranya
lingkungan keluarga, teman sebaya dan sekolah
a. Lingkungan Keluarga
Semua
konflik dan tekanan yang ada dapat dihindarkan atau dipecahkan bila individu
dibesarkan dalam keluarga dimana terdapat keamanan, cinta, respek, toleransi
dan kehangatan. Dengan demikian penyesuaian diri akan menjadi lebih baik bila
dalam keluarga individu merasakan bahwa kehidupannya berarti.
Lingkungan
keluarga juga merupakan lahan untuk mengembangkan berbagai kemampuan, salah
satunya kemampuan untuk penyusuaian diri terhadap lingkungan baik secara
fisiologis maupun psikologis apabila individu di ajarkan dengan baik oleh orang
tuanya maka kelak seorang individu dapat menyesuaikan diri dengan baik dengan
norma-norma yang berlaku di lingkungannya.
b.
Lingkungan
Teman Sebaya
Begitu pula
dalam kehidupan pertemanan, pembentukan hubungan yang erat diantara kawan-kawan
akan membantu individu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan apalagi saat
individu beranjak remaja dan dengan adanya pertemanan yang erat akan membantu
dirinya dalam penerimaan terhadap keadaan dirinya sendiri, ini sangat membantu
diri individu dalam memahami pola-pola dan ciri-ciri yang menjadikan dirinya
berbeda dari orang lain.
c. Lingkungan Sekolah
Sekolah
mempunyai tugas yang tidak hanya terbatas pada masalah pengetahuan dan
informasi saja, akan tetapi juga mencakup tanggungjawab pendidikan secara luas.
Demikian pula dengan guru, tugasnya tidak hanya mengajar, tetapi juga berperan
sebagai pendidik yang menjadi pembentuk masa depan, ia adalah langkah pertama
dalam pembentukan kehidupan yang menuntut individu untuk menyesuaikan dirinya
dengan lingkungan.
·
Pengertian
Pertumbuhan Personal
Manusia
merupakan makhluk individu. Manusia disebut sebagai individu apabila
tingkah lakunya spesifik atau menggambarkan dirinya sendiri dan bukan
bertingkah laku secara umum atau seperti orang lain. Jadi individu adalah
seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan-peranan yang khas dalam lingkup
sosial tetapi mempunyai kekhasan tersendiri yang spesifik terhadap dirinya
didalam lingkup sosial.
Setiap
individu pasti akan mengalami pembentukan karakter atau kepribadian. Dan hal
tersebut membutuhkan proses yang sangat panjang dan banyak faktor-faktor yang
mempengaruhi pembentukan kepribadiannya tersebut dan keluarga adalah faktor
utama yang akan sangat mempengaruhi pembentukan kepribadian.
DAFTAR
PUSTAKA
Wexley,
Kenneth N. & Gary A. Yukl, Organizational Behavior and Personnel
Psychology, Richard D. Irwin Inc., 1977
Yusuf,S.
(2004). Psikologi perkembangan anak dan remaja. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya Offset
Smeltzer
bare, 2002, Buku Ajar keperawatan Medikal Bedah Brunner & studdarth edisi 8
, EGC, Jakarta.
Basuki,
Heru. (2008). Psikologi Umum. Jakarta: Universitas Gunadarma
Lur Rochman,
Kholil.(2010). Kesehatan Mental.Purwokerto: STAIN press.
Semium, yustinus.2006.kesehatan mental 1.kanisius:Jakarta
Christensen.j.paula.2009.proses keperawatan.buku kedokteran EGC :
Jakarta
Tulisan 4
A. STRES
ARTI PENTING STRES ???
Stress
adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi
seseorang. Stress yang terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseorang untuk
menghadapi lingkungannya
Ada beberpa
definisi stress menurut beberapa ahli, diantaranya yaitu :
1.
Menurut
Robbins (2001:563) stress juga dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang
menekan keadaan psikis seseorang dalam mencapai suatu kesempatan dimana untuk
mencapai kesempatan tersebut terdapat batasan atau penghalang.
2.
Menurut
lazarus (1976), stres adalah suatu keadaan psikologis individu yang disebabkan
karena individu dihadapkan pada situasi internal dan eksternal.
3.
Menurut Korchin (1976), keadaan stress muncul
apabila tuntutan-tuntutan yang luar biasa atau terlalu banyak mengancam
kesejahteraan atau integrasi seseorang.
Maka dapat disimpulkan bahw stres itu sendiri adalah
suatu kondisi yang mempengaruhi keadaan fisik atau psikis seseorang karena
adanya tekanan dari dalam ataupun dari luar diri seseorang
B.
EFEK STRES
Stres
merupakan silent killer yang bisa membunuh kita pelan-pelan. Stres juga dapat
mempercepat proses penuaan dan mempengaruhi kecantikan kulit maupun rambut.
Yang terburuk adalah Anda bahkan tidak menyadari efeknya. Stress tingkat akut
bisa mengakibatkan kematian. Hal ini sejalan dengan penelitian para ahli di
Amerika Serikat yang menemukan fakta mengejutkan bahwa enam penyebab kematian
utama ternyata memiliki keterkaitan yang erat dengan penyakit stress.
C. GENERAL ADAPTATION SYNDROM DARI HANS SELYE
Reaksi
fisiologis tubuh terhadap perubahan-perubahan akibat stress disebut sebagai
general adaption syndrome, yang terdiri dari tiga fase:
a. Alarm reaction(reaksi peringatan)
pada fase ini tubuh dapat mengatasi stressor(perubahan) dengan baik.
b. The stage of resistance( reaksi
pertahanan). Reaksi terhadap stressor sudah mencapai atau melampaui tahap
kemampuan tubuh.
c. Stage of exhaustion( reaksi
kelelahan). Pada fase ini gejala-gejala psikosomatik tampak dengan jelas.
Menurut
Hans Selya membagi stress membagi stress dalam 3 tingkatan,
a. Eustress adalah respon stress
ringan yang menimbulkan rasa bahagia, senang, menantang, dan menggairahkan.
Dalam hal ini tekanan yang terjadi bersifat positif, misalnya lulus dari ujian,
atau kondisi menghadapi suatu perkawinan.
b.
Distress
merupakan respon stress yang buruk dan menyakitkan sehingga tak mampu lagi
diatasi
c.
Optimal
stress atau Neustress adalah stress yang berada antara eustress dan distres,
merupakan respon stress yang menekan namun masih seimbang untuk menghadapi
masalah dan memacu untuk lebih bergairah, berprestasi, meningkatkan
produktivitas kerja dan berani bersaing.
D.
FAKTOR INDIVIDUAL
DAN SOSIAL- PENYEBAB STRES
a. Faktorsosial.
Selain peristiwa penting, ternyata tugas rutin sehari-hari juga berpengaruh terhadap kesehatan jiwa, seperti kecemasan dan depresi. Dukungan sosial turut mempengaruhi reaksi seseorang dalam menghadapistres.Dukungansosial mencakup: Dukungan emosional, seperti rasa dikasihi; Dukungan nyata, seperti bantuan atau jasa; dan Dukungan informasi, misalnya nasehat dan keterangan mengenai masalah tertentu.
Selain peristiwa penting, ternyata tugas rutin sehari-hari juga berpengaruh terhadap kesehatan jiwa, seperti kecemasan dan depresi. Dukungan sosial turut mempengaruhi reaksi seseorang dalam menghadapistres.Dukungansosial mencakup: Dukungan emosional, seperti rasa dikasihi; Dukungan nyata, seperti bantuan atau jasa; dan Dukungan informasi, misalnya nasehat dan keterangan mengenai masalah tertentu.
b.
Faktor
Individual
Tatkala seseorang menjumpai
stresor dalam lingkungannya, ada dua karakteristik pada stresor tersebut yang
akan mempengaruhi reaksinya terhadap stresor itu yaitu: Berapa lamanya
(duration) ia harus menghadapi stresor itu dan berapa terduganya stresor itu
(predictability).
E.
TIPE STRES
PSIKOLOGIS
beberapa tipe stres psikologis,
yang sering terjadi bersamaan :
·
Tekanan :
tekanan bisa timbul dari dalam dan luar diri kita,terkadang tekanan lebih
sering timbul dari luar diri kita yaitu semisal dari lingkungan
·
Frustasi :
situasi ini timbul karena suatu kejadian hal yang tidak mengenakan,semisal kita
sudah berusaha belajar dengan baik dengan harapan mendapatkan reward (nilai)
yang baik atau sesuai dengan usaha yang kita lakukan,tapi pada kenyataannya
nilai yang kita dapat malah buruk,itu mengakibatkan diri seseorang
frustasi,terkadang menjurus ke perasaan putus asa.
·
Konflik :
ini bisa timbul di karenakan dua belah pihak mempunyai satu tujuan hanya
jalannya berbeda,ini mengakibatkan seseorang terjebak dalam sebuah konflik dan
pastinya hal ini akan membuat seseorang stress.
F.
Symptom reducing responses terhadap
stress
Menghilangkan stres mekanisme
pertahanan, dan penanganan yang berfokus pada masalah. penanganan stres atau
coping terdiri dari dua bentuk, yaitu :
a.
Coping yang
berfokus pada masalah (problem-focused coping) adalah istilah Lazarus untuk
strategi kognitif untuk penanganan stres atau coping yang digunakan oleh
individu yang menghadapi masalahnya dan berusaha menyelesaikannyab
b.
Coping yang
berfokus pada emosi (problem-focused coping)adalah istilah Lazarus untuk
strategi penanganan stres dimana individu memberikan respon terhadap situasi
stres dengan cara emosional, terutama dengan menggunakan penilaian defensif.
G.
Pendekatan “problem solving” terhadap stress
Kita
mengatasi rasa stress itu dengan cara kita mencari penyebab stress itu sendiri
(stressor) setelah kita tau penyebabnya kita harusbisa memilih mana jalan
keluar terbaik untuk masalah kita,kalo perlu meminta bantuan orang lain.
Misalnya kita baru mengalami putus cinta,lalu kita merasakan stress dan kita
pun tau kalau untuk melanjutkan hubungan tersebut tidak mungkin lagi,nah
darisitu kita bisa mengambil keputusan kalau memang orang itu bukan yang
terbaik untuk kita,apa salahnya kita mencoba dengan orang baru dalam kehidupan
kita. Atau tidak kita cerita kepada semua teman-teman kita yang bisa di percaya
mungkin itu bisa sedikit menenangkan hati kita dan mengurangi rasa stress kita.
Sumber :
Tulisan
5
A.
Model Hubungan Interpersonal
Dalam
suatu interaksi, dapat dimungkinkan munculnya hubungan interpersonal dimana
hubungan antara pihak-pihak yang berinteraksi telah menjadi lebih jauh. Dalam
hubungan interpersonal terdapat beberapa unsur yang dapat digunakan dalam
mengklasifikasi hubungan interpersonal tersebut. Unsur tersebut meliputi jumlah
individu yang terlibat, tujuan yang ingin dicapai, jangka waktu hubungan, serta
tingkat kedalaman atau keintiman hubungan.
Model Pertukaran Sosial
& Analisis transaksional
Model
ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu transaksi dagang. Orang
berhubungan dengan orang lain karena mengharapkan sesuatu untuk memenuhi
kebutuhannya. Thibault dan Kelley, dua orang pemuka dari teori ini menyimpulkan
model pertukaran sosial sebagai berikut: “Asumsi dasar yang mendasari seluruh
analisis kami adalah bahwa setiap individu secara sukarela memasuki dan tinggal
dalam hubungan sosial hanya selama hubungan tersebut cukup memuaskan ditinjau
dari segi ganjaran dan biaya”. Ganjaran yang dimaksud adalah setiap akibat yang
dinilai positif yang diperoleh seseorang dari suatu hubungan. Ganjaran dapat berupa uang, penerimaan
sosial, atau dukungan terhadap nilai yang dipegangnya. Sedangkan suatu
hubungan. Biaya itu dapat berupa waktu, usaha, konflik, kecemasan,
dankeruntuhan harga diri dan kondisi-kondisi lain yang dapat menimbulkan efekefek
tidak menyenangkan.
B. Memulai hubungan
Menjelaskan pembentukan kesan &
ketertarikan Interpersonal dalam memulai hubungan
Tahap
Hubungan Interpersonal, Adapun tahap-tahap untuk menjalin hubungan
interpersonal,yaitu:
1. Pembentukan
Tahap
ini sering disebut juga dengan tahap perkenalan. Beberapa peneliti telah
menemukan hal-hal menarik dari proses perkenalan. Fase pertama,“fase kontak
yang permulaan”, ditandai oleh usaha kedua belah pihak untuk menangkap
informasi dari reaksi kawannya. Masing-masing pihak berusaha menggali
secepatnya identitas, sikap dan nilai pihak yang lain. Menurut Charles R.
Berger informasi pada tahap perkenalan dapat dikelompokkan pada tujuh kategori,
yaitu: a) informasi demografis; b) sikap dan pendapat (tentang orang atau
objek); c) rencana yang akan datang; d) kepribadian; e) perilaku pada masa
lalu; f) orang lain; serta g) hobi dan minat.
2. Peneguhan Hubungan
Hubungan
interpersonal tidaklah bersifat statis, tetapi selalu berubah. Untuk memelihara
dan memperteguh hubungan interpersonal, diperlukan tindakan-tindakan tertentu
untuk mengembalikan keseimbangan. Ada empat faktor penting dalam memelihara
keseimbangan ini, yaitu: a) keakraban; b) kontrol; c)respon yang tepat; dan d)
nada emosional yang tepat. Keakraban merupakan pemenuhan kebutuhan akan kasih
sayang. Hubungan interpersonal akan terperlihara apabila kedua belah pihak
sepakat tentang tingkat keakraban yang diperlukan.
C. Hubungan peran
Menjelaskan
model peran. konflik adequacy peran serta auntensitas dalam hubungan peran
·
Model
peran
menganggap hubungan
interpersonal sebagai panggung sandiwara. Disini setiap orang harus memerankan
peranannya sesuai dengan naskah yang telah dibuat oleh masyarakat. Hubungan
interpersonal berkembang baik bila setiap individu bertidak sesuai dengan peranannya
·
Model
Interaksional
Model
ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu sistem. Setiap sistem
memiliki sifat-sifat strukural, integratif dan medan. Semua sistem terdiri dari
subsistem-subsistem yang saling tergantung dan bertindak bersama sebagai suatu
kesatuan. Selanjutnya, semua sistem mempunyai kecenderungan untuk memelihara
dan mempertahankan kesatuan. Bila ekuilibrium dari sistem terganggu, segera
akan diambil tindakannya. Setiap hubungan interpersonal harus dilihat dari
tujuan bersama, metode komunikasi, ekspektasi dan pelaksanaan peranan.
·
Pemutusan
Hubungan
Menurut
R.D. Nye dalam bukunya yang berjudul Conflict Among Humans, setidaknya ada lima
sumber konflik yang dapat menyebabkan pemutusan hubungan, yaitu:
a. Kompetisi dimana salah satu pihak berusaha memperoleh sesuatu dengan mengorbankan orang lain. Misalnya, menunjukkan kelebihan dalam bidang tertentu dengan merendah kan oranglain. b) Dominasi, dimana salah satu pihak berusaha mengendalikan pihak lain sehingga orang tersebutmerasakanhak-haknyadilanggar. c) Kegagalan,dimana masing-masing berusaha menyalahkan yang lain apabila tujuan bersama tidaktercapai. d) Provokasi,dimana salah satu pihak terus-menerus berbuat sesuatu yang ia ketahui menyinggungperasaanyanglain. e)Perbedaan nilai dimana kedua pihak tidak sepakat tentang nilai-nilai yang mereka anut
a. Kompetisi dimana salah satu pihak berusaha memperoleh sesuatu dengan mengorbankan orang lain. Misalnya, menunjukkan kelebihan dalam bidang tertentu dengan merendah kan oranglain. b) Dominasi, dimana salah satu pihak berusaha mengendalikan pihak lain sehingga orang tersebutmerasakanhak-haknyadilanggar. c) Kegagalan,dimana masing-masing berusaha menyalahkan yang lain apabila tujuan bersama tidaktercapai. d) Provokasi,dimana salah satu pihak terus-menerus berbuat sesuatu yang ia ketahui menyinggungperasaanyanglain. e)Perbedaan nilai dimana kedua pihak tidak sepakat tentang nilai-nilai yang mereka anut
D.
menjelaskan
intimacy dan hubungan pribadi
Secara
harfiah intimasi dapat diartikan sebagai kedekatan atau keakraban dengan orang
lain. Intimasi dalam pengertian yang lebih luas telah banyak dikemukan oleh
para ahli. Shadily dan Echols (1990) mengartikan intimasi sebagai kelekatan
yang kuat yang didasarkan oleh saling percaya dan kekeluargaan. Sullivan
(Prager, 1995) mendefinisikan intimasi sebagai bentuk tingkah laku penyesuaian
seseorang untuk mengekspresikan akan kebutuhannya terhadap orang lain.
Kemudian, Steinberg (1993) berpendapat bahwa suatu hubungan intim adalah sebuah
ikatan emosional antara dua individu yang didasari oleh kesejahteraan satu sama
lain, keinginan untuk memperlihatkan pribadi masing-masing yang terkadang lebih
bersifat sensitif serta saling berbagi kegemaran dan aktivitas yang sama.
Intimasi
menurut Levinger & Snoek (Brernstein dkk, 1988) merupakan suatu bentuk
hubungan yang berkembang dari suatu hubungan yang bersifat timbal balik antara
dua individu. Keduanya saling berbagi pengalaman dan informasi, bukan saja pada
hal-hal yang berkaitan dengan fakta-fakta umum yang terjadi di sekeliling
mereka, tetapi lebih bersifat pribadi seperti berbagi pengalaman hidup,
keyakinan-keyakinan, pilihan-pilihan, tujuan dan filosofi dalam hidup. Pada
tahap ini akan terbentuk perasaan atau keinginan untuk menyayangi,
memperdulikan, dan merasa bertangung jawab terhadap hal-hal tertentu yang
terjadi pada orang yang dekat dengannya.
E.
Menjelaskan
intimacy & pertumbuhan
Sullivan
(Prager, 1995) mendefinisikan intimasi sebagai bentuk tingkah laku penyesuaian
seseorang untuk mengekspresikan akan kebutuhannya terhadap orang lain.
Kemudian, Steinberg (1993) berpendapat bahwa suatu hubungan intim adalah sebuah
ikatan emosional antara dua individu yang didasari oleh kesejahteraan satu sama
lain, keinginan untuk memperlihatkan pribadi masing-masing yang terkadang lebih
bersifat sensitif serta saling berbagi kegemaran dan aktivitas yang sama.
Factor-factor
yang menumbuhkan hubungan interpersonal uang baik berhubungan dengan orang lain
tanpa menilai dan tanpa berusaha mengendalikan.factor kedua yang menumbuhkan
sikap percaya pada diri orang lain.Kejujuran, factor ketiga yang menumbuhkan
sikap percaya.sikap yang mengurangi sikap defensive dalam komunikasi.
Amat
besar pengaruhnya dalam menumbuhkan komunikasi interpersonal yang
efektif.Teori-teori tentang efek komunikasi yang oleh para pakar komunikasi
tahun 1970-an dinamakan pula hypodermic needle theory, teori ini mengasumsikan
bahwa media memiliki kekuatan yang sangat perkasa dan komunikan dianggap pasif
atau tidak tahu apa-apa. Teori peluru yang dikemukakan Wilbur Schramm pada
tahun 1950-an ini kemudian dicabut pada tahun 1970-an dan meminta kepada para
pendukungnya yang menganggap teori ini tidak ada. Sebab khalayak yang menjadi
sasaran media ini ternyata tidak pasif. Kemudian muncul teori model atau model
efek terbatas, Hovland mengatakan bahwa pesan komunikan efectif dalam menyebarkan
informasi, bukan dalam mengubah perilaku.
Sumber :
eprints.undip.ac.id/10947/1/SKRIPSI.pdf www.psikologi.or
Jalaluddin Rakhmat,
psikologi komunikasi, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 1996), hlm. 119Ibid,
hlm. 120
Aronson ,Elliot .(2005).social psychology .upper saddle river :person prentice hall
Hall, S Calvin., Lindzey , Gardner., (2009). teori
- teori psikodinamika, yogyakarta:kanisius
Tilisan
ke 6
Cinta dan perkawinan
Cinta adalah
sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Dalam
konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan,
perasaan belas kasih dan kasih sayang. Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah
aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa
pengorbanan diri, empati, perhatian, memberikan kasih sayang, membantu,
menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apapun yang diinginkan
objek tersebut.
Perkawinan adalah ikatan sosial atau ikatan perjanjian hukum antar pribadi yang
membentuk hubungan kekerabatan dan yang merupakan suatu pranata dalam budaya
setempat yang meresmikan hubungan antar pribadi yang biasanya intim dan
seksual.Perkawinan umumnya dimulai dan diresmikan dengan upacara pernikahan.
Umumnya perkawinan dijalani dengan maksud untuk membentuk keluarga. Tergantung
budaya setempat bentuk perkawinan bisa berbeda-beda dan tujuannya bisa
berbeda-beda juga. Tapi umumnya perkawinan itu ekslusif dan mengenal konsep
perselingkuhan sebagai pelanggaran terhadap perkawinan. Perkawinan umumnya
dijalani dengan maksud untuk membentuk keluarga. Umumnya perkawinan harus
diresmikan dengan pernikahan.
Memilih pasangan
Memilih pasangan hidup bukanlah perkara mudah.
Pasalnya, banyak orang yang merasa tidak sreg ketika mereka ditawari untuk
memilih suami atau memilih istri, tak seperti memilih pacar yang bisa dengan
mudah dilakukan. Menurut mereka, pasangan hidup adalah orang yang diajak untuk
susah senang bersama, yang diharapkan hanya akan ada yang pertama dan yang
terakhir.Itu sebabnya memilih pasangan hidup jauh lebih susah dibandingkan
dengan memilih pekerjaan atau tempat sekolah. Dalam memilih pasangan hidup,
baik bagi laki-laki maupun perempuan keduanya memiliki hak untuk memilih yang
paling tepat sebagai pasangannya.
Maka dari itu harus benar-benar diperhitungkan ketika
memilih pasangan yang baik. Bila ingin pintar, seseorang harus rajin belajar,
bila ingin kaya seseorang harus berhemat, begitu pula tentang pasangan hidup.
Bila menginginkan pasangan hidup yang baik maka kita juga harus baik. Tak ada
sesuatu di dunia ini yang untuk mendapatkannya tidak memerlukan pengorbanan.
Segala sesuatu ada harga-nya termasuk bila ingin mendapatkan pasangan hidup
yang baik. Ya, dimulai dari diri sendiri. Bila kita bercita-cita untuk
mendapatkan pasangan hidup yang baik, maka kita sendiri harus baik. Percayalah,
Tuhan telah memasangkan manusia sesuai dengan karakter dan derajat mereka
masing-masing. Manusia yang baik hanyalah untuk manusia yang baik pula, begitu pula
sebaliknya.
Hubungan dalam perkawinan
Simak dulu pendapat Dawn J. Lipthrott, LCSW,
seorang psikoterapis dan juga marriage and relationship educator and coach,
dia mengatakan bahwa ada lima tahap perkembangan dalam kehidupan perkawinan.
Hubungan dalam pernikahan bisa berkembang dalam tahapan yang bisa diduga
sebelumnya. Namun perubahan dari satu tahap ke tahap berikut memang tidak
terjadi secara mencolok dan tak memiliki patokan batas waktu yang pasti.
Bisa jadi antara pasangan suami-istri, yang satu dengan yang lain, memiliki
waktu berbeda saat menghadapi dan melalui tahapannya. Namun anda dan pasangan
dapat saling merasakannya.
·
Tahap pertama : Romantic Love. Saat ini adalah saat Anda dan
pasangan merasakan gelora cinta yang menggebu-gebu. Ini terjadi di saat bulan
madu pernikahan. Anda dan pasangan pada tahap ini selalu melakukan kegiatan
bersama-sama dalam situasi romantis dan penuh cinta.
·
Tahap kedua : Dissapointment or Distress. Masih menurut
Dawn, di tahap ini pasangan suami istri kerap saling menyalahkan, memiliki rasa
marah dan kecewa pada pasangan, berusaha menang atau lebih benar dari
pasangannya.
·
Tahap ketiga : Knowledge and Awareness. Dawn mengungkapkan
bahwa pasangan suami istri yang sampai pada tahap ini akan lebih memahami
bagaimana posisi dan diri pasangannya.
·
Tahap keempat : Transformation. Suami istri di tahap ini akan
mencoba tingkah laku yang berkenan di hati pasangannya.
·
Tahap kelima : Real Love. “Anda berdua akan kembali
dipenuhi dengan keceriaan, kemesraan, keintiman, kebahagiaan, dan kebersamaan
dengan pasangan,” ujar Dawn.
penyesuaian
dan pertumbuhan dalam perkawinan
Perkawinan tidak berarti mengikat pasangan sepenuhnya.
Dua individu ini harus dapat mengembangkan diri untuk kemajuan bersama.
Keberhasilan dalam perkawinan tidak diukur dari ketergantungan pasangan.
Perkawinan merupakan salah satu tahapan dalam hidup yang pasti diwarnai oleh
perubahan. Dan perubahan yang terjadi dalam sebuah perkawinan, sering tak
sederhana. Perubahan yang terjadi dalam perkawinan banyak terkait dengan
terbentuknya relasi baru sebagai satu kesatuan serta terbentuknya hubungan
antarkeluarga kedua pihak. Relasi yang diharapkan dalam sebuah perkawinan tentu
saja relasi yang erat dan hangat. Tapi karena adanya perbedaan kebiasaan atau
persepsi antara suami-istri, selalu ada hal-hal yang dapat menimbulkan konflik.
Dalam kondisi perkawinan seperti ini, tentu sulit mendapatkan sebuah keluarga
yang harmonis.
Perceraian
dan pernikahan kembali
Pernikahan bukanlah akhir kisah indah bak dongeng
cinderella, namun dalam perjalanannya, pernikahan justru banyak menemui
masalah. Menikah Kembali setelah perceraian mungkin menjadi keputusan yang
membingungkan untuk diambil. Karena orang akan mencoba untuk menghindari semua
kesalahan yang terjadi dalam perkawinan sebelumnya dan mereka tidak yakin
mereka bisa memperbaiki masalah yang dialami. Mereka biasanya kurang percaya
dalam diri mereka untuk memimpin pernikahan yang berhasil karena kegagalan lama
menghantui mereka dan membuat mereka ragu-ragu untuk mengambil keputusan.
Alternatif selain Pernikahan
Paradigma terhadap lajang cenderung memojokkan.
pertanyaannya kapan menikah?? Ganteng-ganteng kok ga menikah? Apakah Melajang
Sebuah Pilihan?? Ada banyak alasan untuk tetap melajang. Perkembangan jaman,
perubahan gaya hidup, kesibukan pekerjaan yang menyita waktu, belum bertemu
dengan pujaan hati yang cocok, biaya hidup yang tinggi, perceraian yang kian
marak, dan berbagai alasan lainnya membuat seorang memilih untuk tetap hidup
melajang. Batasan usia untuk menikah kini semakin bergeser, apalagi tingkat
pendidikan dan kesibukan meniti karir juga ikut berperan dalam memperpanjang
batasan usia seorang untuk menikah. Keputusan untuk melajang bukan lagi
terpaksa, tetapi merupakan sebuah pilihan. Itulah sebabnya, banyak pria dan
perempuan yang memilih untuk tetap hidup melajang
Referensi:
-http://id.wikipedia.org/wiki/Perkawinan
-http://id.wikipedia.org/wiki/Cinta
-Adhim,
Mohammad Fauzil (2002) Indahnya Perkawinan Dini Jakarta: Gema Insani Press
(GIP)
Tulisan ke 7
Perkerjaan dan waktu luang
Dalam hal dunia kerja
pentingny diri sndri untuk penyusaikan dnegan pekerjaan tersebut, penyesuain
diri perkejaan ini sangat penting untuk memahami kepuasan kerja, penyesuain
dalam persediaan dan permintaan dan pergantian perkejaan. Hal ini sangat wajar
dalam di dunia pekerjaan.
A.
Mengubah sikap terhadap
perkerjaan
1.
Definisi nilai perkerjaan
Nilai
pekerjaan adalah bahwa nilai dari apa yang kita kerjakan sebenarnya sangat
bergantung kepada cara berpikir kita terhadap pekerjaan itu. Sekecil apapun
pekerjaan yang kita lakukan, jika kita memahami bahwa pekerjaan itu adalah
bagian dari sebuah perencanaan besar, atau bahwa pekerjaan itu adalah proses
menuju terwujudnya sesuatu yang besar, maka tidak akan ada lagi perasaan kecil
dalam hati kita ketika mengerjakan pekerjaan itu.
2.
Apa yang dicari dalam pekerjaan
Yang dicari dalam pekerjaan
adalah dimana bagian dari sebuah perencanaan besar atau bahwa pekerjaan itu
menuju proses terwujudnya suatu yang besar. Kalian mungkin berkata bahwa apa
yang orang cari pada pekerjaan itu semuanya tergantung pada kemauan orang itu
sendiri dan ada beberapa fakta mengenai ini. Tapi Daniel Yankelovich menemukan
sebuah consensus yang berharga dari jawaban atas pertanyaan yang menyilang
terhadap para pekerja termasuk kerah-bur dan kerah-putih dan para professional.
3.
Fungsi psikologi dari pekerjaan
Fungsi psikologinya yaitu :
Meskipun apa kata orang tentang memiliki pekeraan untuk hidup. Itu mungkin
jelas sekarang bahwa setiap orang bekerja keras untuk uangnya sendiri. Survei
membuktikan kebanyakan orang akan melanjutkan pekerjaanya bahkan jika mereka
memiliki cukup uang untuk hidup nyaman seumur hidupnya
(Renwick&Lawler,1978).
B.
Proses dalam memilih perkerjaan
Fase – fase identitas perkerjaan
Fase-fase dalam pekejaan adalah Orang denderung mengidentifikasi
dengan apa yang mereka lakukan. Bagaimana seiring kalian mendengar seseorang
memperkenalakan dirinya dengan berkata “saya bekerja untuk IBM” atau “ saya
seorang suster”. Studs Tarket (1972) menemukan bahwa pekerjaan mereka
membosankan,pekerjaan mekanis yang sering membuat mereka merasa menjadi
“mekanik”, atau “robot”. Dilain pihak, mereka tertarik pada tantangan dan
pemenuhan pekerjaan pada seni atau profesi yang menunjukan tujuan hidup mereka,
biasanya sebagai hasil dari pekerjaan yang mereka lakukan.
C.
Memilih pekerjaan yang cocok
hubungan antara karakteristik
pribadi dan karakteristik pekerjaan dalam memilih pekerjaan yg cocok
1. Karakteristik pribadi
Sebuah awal yang bagus adalah
memilih ketertarikan apa yang kamu punya pada diri sendiri dan kemampuan.
Kalian adalah sebuah gabungan unik dari sifat pribadi,ketertarikan,keahlian dan
harga. Semakin baik yang kalian dapat ketahui mengenai diri kalian sendiri maka
lebih bijaksana dalam mengambil keputusan.
2. karakteristik pekerjaan
Sekali anda
memulai menjelajahi ketertarikan anda sendiri,kemampuan,dan nilai, kalian siap
untuk mencari pekerjaan yang cocok dengan karakteristik pribadi anda.
D.
Waktu luang
Waktu Luang
memiliki beberapa pengertian, antara lain: Menurut Rabiltuz waktu luang adalah
waktu yang tersisa dari pekerjaan yang diharuskan atau sisa waktu belajar atau
waktu untuk melaksanakan kewajiban sehari-hari. Dari definisi-definisi diatas
dapat disimpulkan bahwa waktu luang adalah waktu bebas yang tersisa dari
serangkaian kegiatan kehidupan sehari-hari atau setelah melaksanakan kewajiban
dan kepentingan hidup.Waktu luang tersebut bebas diisi dengan kegiatan yang
diinginkan dan disukai